Ini adalah sebuah naskah drama dari cerita ku yang beberapa hari lalu telah aku tuliskan. tulisan sebelumnya berjudul " Yaa.. Alhamdulillah Kita meraihnya kawan !". Naskah drama ini menceritakan seorang anak laki-laki bernama Jepi yang tinggal dibantaran kali code Yokyakarta. Drama ini berjudul “berani bermimpi”, semoga naskah drama ini dapat menjadi sebuah bacaan yang menginspirasi dan memotivasi kita agar kita dapat menjadi insan-insan yang kamil
SESSI 1
(Instrument)
(Entah untuk apa aku bersusah payah merangkakkan kaki hingga letih dan tertatih, aku dengan segala ketidak tahuan ku. Aku yang mencari jawaban tanpa adanya alasan)
Guru
Pagi benar kamu datang. Sudah lima hari aku memperhatikan mu. Ada apa dengan mu nak?
Sukma
Maaf bu aku terlambat lagi hari ini. Padahal aku sudah berusaha untuk bangun pagi. Tapi mungkin aku terlalu lelah sehingga sulit bangun lebih pagi
Guru
Baiklah… tapi ingat kau tidak kau tidak boleh berniat untuk tidak melanjutkan sekolah mu
Sukma
Aku tidak berniat untuk meninggalkan sekolah ku. Namun kini aku benar-benar sedang merasa bosan
SESSI 2
(Saat ini, nanti atau bahkan seterusnya aku akan tetap seperti ini. tenggelam bersama bayang-bayang bosan dalam hidup ku. Usia ku sudah genap 14 tahun namun tugas yang ku emban bagaikan orang dewasa berusia 24 tahun… dan lagi-lagi aku hanya bisa berkata,,, entahhhhlah………..)
Ibu
Sudah pulang nak?
Sukma
(tersenyum) sudah bu
Ibu
Bagaimana tadi belajar disekolah mu? Menyenangkan?
Sukma
Iya, sangat menyenangkan seperti hari-hari sebelumnya
Ibu
Syukurlah kalau begitu nak, ingat nduk, sekolah itu sangat penting. Apapun keadaannya sekolah itu tetap sangat penting. Maka dari itu nak, kamu rajin-rajin ya belajarnya. Insya Alloh ibu akan mendoakan mu
Sukma
Njeh bu, yasudah bu, aku ganti pakaian dulu
Ibu
Iyaa-iyaa… kue nya sudah ibu siapkan diatas meja, kamu jual saja dipasar tidak usah berkeliling. Nanti kamu lelah.
SESSI 3
(Instrument)
Teman 1
Apa kalian sudah tau? Kabarnya akan ada seorang mahasiswa yang ingin datang dan mengajar anak-anak disekitar kali code
Teman 2
Wahhh…. Asyikk donk, tapi-tapi… darimana kamu tau? Ngomong-ngomong pengajarnya laki-laki atau perempuan? Kalau laki-laki… wahhhh pasti aku akan datang!!!
Teman 3
Memangnya apa pengaruhnya jika pengajarnya laki-laki? Ahh sama sajaa, yang penting itu ilmu nya ross..
Sukma
Yang namanya belajar, dimana-mana ya membosankan
Teman 1
Yowis… yowiss… sudah mulai petang, ayo kita segera pulang sebelum gelap
SESSI 4
(Instrument)
(3 bulan, 5 bulan , 6 bulan.. ya 6 bulan telah berlalu. Aku dan teman-teman ku telah mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang baik dan tentunya berkualitas dari mahasiswi itu)
teman 2
kaka, Bukan kah sudah banyak orang pandai disini? Lalu untuk apa kita belajar?
Mahasiswi
Pertanyaan yang bagus, untuk apa kita belajar? Padahal sudah banyak orang yang pandai? kita memang banyak memiliki orang-orang yang pandai disekeliling kita namun apakah orang yang pandai itu telah cukup pandai untuk memandaikan orang-orang disekelilingnya?! Jika tidak? Maka apa yang harus kita lakukan? Tentulah kita harus memandaikan diri kita sendiri.dengan cara apa? Tentulah Dengan belajar yang tekun.. belajar adalah cara manusia untuk keluar dari kebodohan. Bagaimana? Mengerti?
Nah, tentu kalian memiliki cita-cita bukan? Sekarang ibu ingin kalian menuliskan mimpi dan cita-cita kalian diatas kertas. Setelah itu, ibu akan menunjuk kalian satu persatu untuk mengatakan apa cita-cita kalian.
(satu per satu para murid mengatakan cita-citanya, lalu tibalah giliran Sukma menyampaikan cita-citanya)
Mahasiswi
Ya sukma, sekarang giliran mu.
Sukma
Aku tidak punya cita-cita
mahasiswa
(mengerutkan dahi)
Kau pelajar dan kau harus punya cita-cita
Sukma
6 tahun yang lalu, rumah kontrakan yang aku tempati terbakar. Tak ada sedikit pun harta benda yang dapat diselamatkan. Bahkan buku-buku pelajaran ku habis terbakar. kaka tau, ayah ku hanya seorang penarik becak, ibu ku berdagang kue basah, dan adik-adik ku begitu banyak. Penghasilan tidak sesuai dengan pengeluaran. Sampai akhirnya aku dan keluargaku terpaksa tinggal dibantaran kali ini.
Aku yang saat ini dipaksa mengerti oleh keadaan keluarga yang serba terbatas. Kami harus bersesak ria disebuah petak berukuran 3x4 saat malam menjelang
Mahasiswa
Apakah hanya karena itu? Itu kah alasan mu? Hanya Karena itukah?
Sukma
Tentu tidak, setiap hari aku sekolah tanpa semangat. Aku menganggap sekolah hanyalah sebagai tuntutan. Orang tua ku mengatakan bahwa orang yang sekolah lebih baik dari pada yang tidak sekolah. Ibu ku berkata bahwa sekolah itu baik, maka aku sekolah agar aku dianggap anak yang baik oleh kedua orangtua ku. Tanpa aku tahu untuk apa aku sekolah.
Aku tidak menemukan kebahagiaan selama bersekolah
Bahkan aku tidak tahu untuk apa aku belajar, aku lelah dengan semua ini. Tidurku adalah waktu dimana aku dapat sejenak melupakan segala apa yang aku pikirkan
Jangankan untuk bercita-cita, bermimpi untuk bahagia saja tidak pernah. Aku tidak punya cukup waktu untuk untuk menuliskan harapan-harapan ku dihari nanti. Waktu ku, telah aku habiskan untuk belajar dan mencari uang. Aku tidak berani bermimpi ka, aku tidak berani bercita-cita, aku tidak punya cita-cita
Mungkin cita-cita terbesar ku adalah HARI INI, ESOK, LUSA dan DIHARI-HARI seterus nya aku dan keluarga ku bisa makan. Jujur semanjak kaka hadir disini aku merasakan kebahagiaan dalam menuntut ilmu. Tapi tetap saja, aku hanya merasa bahagia dan masih tetap tidak merasakan untuk apa aku menuntut ilmu. Bagi ku itu semua hanya membuang waktu. Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku bingung, ka..
Mahasiawi
Kau berkata, hari ini, esok, lusa dan seterusnya kau ingin keluarga mu bisa makan. Sebetulnya itulah jawabannya! Ini lahh jawaban dari masa kejenuhanmu, ketidak tahuan mu, dan keraguan mu tentang sekolah.
Bersabarlah sukma, mungkin sekarang kau belum merasakan manfaat untuk apa kamu belajar. Tapi dihari nanti, itu semua akan terjawab.
Sungguh, ini bukanlah kata hiasan penuh gelora tapi ini tiket untuk sukma menuju masa depan yang gemilang.
Kau akan sanggup membiayai keluarga mu lebih dari cukup. Belajar, sekolah dan pendidikan adalah cara untuk keluar dari belenggu kemiskinan juga kebodohan. Jika kau bersungguh-sungguh dalam sekolah dan ibadah, kau akan mampu. Kau harus bertekat. Kau harus bermimpi. Percaya pada Alloh, sukma. Percayalah, yakin, ya yakinkanlah dirimu. Kau mampu meraihnya. Percayalah!
(sukma melihat mahasiswi)
SESSI 5
Kata-kata kak Nida sampai sekarang nyata tergambar dalam benak ku, masih menggelora di hatiku. Masih memberikan desiran pasir penuh ombak semangat untuk ku bercita-cita.
Teman 1
Sukma, hai sukma... kami disini
Teman 2
Lihat, awan itu, sekarang cita-cita ku sudah setinggi awan itu...
(lihat ke awan)
( sukma berjalan)
Matahari yang dulu kelam kini menjadi terang
Kebahagiaan yang diselimuti pelangi kini telah merasuk ke rongga jiwa ku
Petir yang dulu menyambar kini menjadi kemilau cahaya yang tidak akan pernah pudar
Bangkitnya jiwa ku membangkitkan mati suri nya cita-cita ku
WS RENDRA pernah berkata
“.... dan perjuangan yang sesungguhnya adalah pembuktian dari kata-kata”
- By paku palu (Iftitah NJ, Ulfa Sabila K)-
ini berapa lama waktu pentasnya?
BalasHapus15 menitan kaa...
BalasHapusCara copas naskah nya gmn ka?
Hapuskaa minta naskahnya buat dipentasin :)
BalasHapusbagus
BalasHapusmohon izin copas kak untuk tugas kampus
terimakasaih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamuallaikum ka mohon izin copas naskah dramanya untuk dibuat kan film pendek terimakasih
BalasHapusKak izin untuk Acara Bulan Bahasa di Kampus
BalasHapusKak mohon izin copas kak untuk dijdikan referensi film pendek
BalasHapusAssalamu'alaikum kak, mohon izin sebelumnya untuk copas naskah dramanya, untuk dijadikan film pendek sebagai tugas dari sekolah saya
BalasHapusKak, ijin copas naskahnya buat dijadikan film pendek. Terimaksih
BalasHapusIjin copas kak
BalasHapuskak ijin copas naskahnya untuk dijadikan film pendek untuk tugas sekolah.Terimakasih
BalasHapusgada sinopsis nya?
BalasHapusIjin copas ya kak buat tugas praktek
BalasHapusIzin copas kak buat soal siswa
BalasHapusCopas skenario nya dmn ka?
BalasHapusCopas skenario nya dmn ka?
BalasHapusKak mohon izin copas kak, untuk pementasan teater pentas tunggal di ciputra artpreneur...
BalasHapusIjin copas ya kak
BalasHapusIjin copas ya kak
BalasHapusIjin copas ya kk
BalasHapusIzin kak untuk copas naskahnya
BalasHapusKak izin untuk copas
BalasHapusIzin copas ka buat tugas sekolah:)
BalasHapusMakasih
ijin kopas kak
BalasHapusAssalamu'alaikum kak Iftitah NJ, Ulfa Sabila saya minta izin untuk copas naskahnya ya kak, untuk dijadikan sebuah film pendek untuk memotivasi anak-anak SD tempat saya mengajar. Semoga kak Iftitah NJ, Ulfa Sabila memberikan izin. 🙏 Jazakumullahu khoiron katsiron kakak.
BalasHapusizin copas buat film pendek kak🙏
BalasHapusIzin copas kak
BalasHapus